Sedangsyarat-syarat jilbab yang benar di antaranya adalah: tidak tipis/transparan, tidak ketat sehingga nampak lelukan tubuhnya, dan tidak kecil sehingga bagian dada kemungkinan nampak dan tidak tertutupi. Hijabdan Jilbab adalah masalah Fiqih (Syari'ah), Keempat Mazhab yg terkenal seperti Mazhab Hanafi, Maliki, Syafii dan Hambali dan semua ahli Fiqh dan Syariat Islam sependapat bahwa aurat perempuan adalah semua badannya kecuali Muka dan Telepak tangan. Berikut ini adalah dalil-dalil tentang wajibnya memakai Hijab menurut Al-Qur'an dan Hadith dan penafsiran para Shahabat dan Fuqaha [] Halini karena adanya dugaan pemaksaan memakai jilbab bagi siswi nonmuslim di sekolah tersebut. Kali ini di DIY jateng. Siswi SMAN 1 mengaku dipaksa berhijab oleh guru BK dan melaporkan hal tersebut kepada Ombudsman Republik Indonesia(ORI) perwakilan DIY jateng Juli 2022. Dalamayat di atas dijelaskan bahwa terdapat Hukum Wanita Tidak Berjilbab. Dimana, seorang wanita wajib untuk menahan pandangan dan kemaluannya. Mereka diperintahkan untuk menutup kaing kudung ke dada, yang hari ini adalah jilbab atau kerudung. Dada seorang wanita tentu saja adalah aurat, untuk itu perlu ditutup dan jangan sampai terlihat. HijabTidak Menutup Dada Salah satu aturan saat mengenakan hijab ialah menutup dada. Namun saat ini tak sedikit orang yang mengenakan hijab dengan melilitkannya ke leher sehingga bagian dada dibiarkan terlihat begitu saja, sehingga secara tidak langsung bentuk dada masih terlihat. dnke. Seorang Wanita diwajibkan untuk menutupi tubuhnya kecuali wajah dan telapak tangan. Namun bagaimana dengan status wanita yang berhijab namun tidak menutupi dada? Simak penjelasan di bawah diketahui bahwa seorang muslimah diwajibkan menutup auratnya dengan cara berhijab, Rasulullah SAW pernah bersabda, “Sesungguhnya seorang wanita, apabila telah baligh mengalami haid, tidak layak tampak dari tubuhnya kecuali ini dan ini seraya menunjuk muka dan telapak tangannya.”HR. Abu Daud.Belakangan ini banyak sekali trend kekinian yang dampaknya tidak dari style pria, pun wanita muslimah. Trend tersebut mendominasi sebagian kaum wanita dalam berpakaian. Contohnya seperti dalam mode hijab berasal dari kata jalbaba yang berarti memakai baju kurung. Sebagian ulama berpendapat bahwa jilbab sendiri adalah baju kurung dan ulama lainnya mengartikannya baju wanita yang longgar yang dapat menutupi kepala dan Ibnu Abbas sendiri jilbab adalah jubah yang dapat menutup badan dari atas hingga ke bawah. Sedangkan menurut al-Qurtubiy, jilbab ialah baju yang dapat menutup seluruh dapat disimpulkan mengenai pengertian hijab sendiri bahwa jilbab adalah kerudung yang dapat menutup kepala, dada, dan punggung yang biasa dipakai oleh kaum wanita. Jilbab pun bisa diartikan semacam baju kerudung yang dapat menutup seluruh tubuh yang biasa dipakai kaum Indonesia sendiri, arti kata kerudung memiliki makna sebuah kain untuk menutup kepala dan rambut. Dan dapat disimpulkan bahwa wanita muslimah kerap lupa mengenai fungsi jilbab sebagai penutup anggota badan agar terhindarnya ketidaknyamanan yang ditimbulkan atau bisa menyebabkan hijab ini terdapat dalam Al-Quran surah Al-Ahzab ayat 59,يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيبِهِنَّ ۚ ذَٰلِكَ أَدْنَىٰ أَنْ يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ ۗ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًاArtinya “Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.’ yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”Hukumnya tidak boleh karena cara memakai kerudung seperti itu tidak dianjurkan atau tidak dibenarkan, sebab menyimpang dari ketentuan seorang muslimah tidak mengulurkan kerudungnya ke dada, tapi malah mengikatnya ke belakang mengelilingi leher atau memasukannya ke dalam baju, hal tersebut bisa menimbulkan dosa. Meskipun dadanya ditutup oleh kain firman Allah yang berbunyi di bawah ini,وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَىٰ جُيُوبِهِنَّArtinya “Dan hendaklah mereka perempuan beriman menutupkan kain kerudung ke dadanya.” QS. An-Nuur 24 31.Seperti dalam surah An-Nuur di atas bahwa, Allah menyuruh kaum muslimah untuk memakai kerudung dengan cara menutup hingga ke dada. Dan dianjurkan seperti untuk para kaum muslimah sebaiknya tidak mengikuti trend dan mode busana yang menyimpang dari ajaran agama menjadi kewajiban untuk muslimah, untuk memahami dan mengamalkan ayat tentang kerudung tersebut secara sempurna utuh, bukan demi mengikuti trend dan mode yang marak seperti saat ini karena sungguh hal tersebut adalah mengenakan kerudung yang sesuai syariat adalah kain tersebut dibuat secara luas hingga menutupi tubuh di bawahnya seperti dada dan tulang dada serta agar menyelisihi model perempuan dalam Tafsir Fathul Qadir menjelaskan, khimar dimaknai dulunya dimana wanita Arab waktu jika menutupi kepala mereka dengan kain kerudung, maka mereka menguraikan kain kerudung itu ke sebalik punggung sebagaimana lazimnya wanita awam pada saat leher serta kedua telinganya terbuka, kemudian lewat surah An-Nuur ayat 31, Allah memerintahkan untuk melilitkan hijab pada jayub bagian dada dan leher. Saat turunnya ayat tersebut, kaum Muhajirin dan kaum Anshar langsung merespon dengan Muhajirin dan kaum Anshar bahkan tidak sekedar menutup dada, namun mempertebal jilbabnya. Apabila seorang tidak mengenakan kerudung berwarna hitam maka berarti kerudungnya berfungsi sebagai surah An-Nuur ayat 31 di atas telah menjadi syariat kepada kaum muslimah untuk memanjangkan kain penutup ke bagian dada yang diambil dari kata juyuub saku-saku baju. Sehingga jika wanita hanya memakai penutup kepala tanpa memanjangkannya ke dada maka dia belum melaksanakan perintah Allah itu, menghilangkan fungsi dari jilbab itu sendiri sebagai benda yang menutupi aurat. Karena seorang wanita dalam Islam sangat mulia sehingga ketetapan yang Allah SWT berikan digunakan untuk memuliakan wanita itu jika seorang muslimah menggunakan busana pakaia panjang dan lebar sehingga tubuh dan dadanya tidak terbentuk, maka hal tersebut diperbolehkan sehingga fungsi dari jilbabnya menjadi hilang. Tapi bagaimana pun tetap sebagai muslimah yang penuh kecintaan terhadap Allah SWT, sebaiknya kita mengikuti segala hal yang sesuai dengan Al-Quran sebagai pedoman akhirnya, kewajiban menutup aurat memang sudah seharusnya dilakukan yang mana berguna bagi wanita itu sendiriSesungguhnya Allah mencintai hamba-hambanya yang berada di jalannya dengan melaksanakan ketentuan-ketentuan dan menjauhi segala larangannya. Hukum Memakai Jilbab Tak Sampai Dada Jilbab, berasal dari kata jalbaba yang berarti memakai baju kurung. Para ulama berbeda pendapat mengenai arti jilbab. Sebagian ulama mengartikannya baju kurung, sedangkan ulama lainnya mengartikannya baju wanita yang longgar yang dapat menutupi kepala dan dada. Al-Asy’ariy berpendapat bahwa jilbab ialah baju yang dapat menutupi seluruh badan. Ulama lainnya berpendapat, bahwa jilbab ialah kerudung wanita yang dapat menutupi kepala, dada, dan punggung Ibnu Manzur, Lisân al-Arab, entri. jalaba. Adapun menurut Ibnu Abbas, jilbab ialah jubah yang dapat menutup badan dari atas hingga ke bawah al-Qasimiy, XIII 4908. Sedangkan menurut al-Qurtubiy, jilbab ialah baju yang dapat menutup seluruh badan al-Qurtubiy, VI 5325. Baca Juga Apa Hukum Menikahi Wanita Hamil? Dari penjelasan tersebut, dapatlah ditarik kesimpulan bahwa jilbab mempunyai dua pengertian Ia ialahkerudung yang dapat menutup kepala, dada, dan punggung yang biasa dipakai oleh kaum wanita. Ia ialah semacam baju kurung yang dapat menutup seluruh tubuh, yang biasa dipakai kaum wanita. Jika kedua pengertian tersebut digabungkan, maka yang dimaksud dengan jilbab ialah pakaian wanita yang terdiri dari kerudung dan baju kurung yang dapat menutup seluruh auratnya. Atau dengan pengertian lain, jilbab adalah pakaian perempuan muslimah yang menutupi aurat; yaitu seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan, yang terdiri dari kerudung dan sejenis baju kurung. Oleh karena itu perlu diluruskan pandangan kita selama ini di Indonesia, yang cenderung mempersempit makna jilbab menjadi hanya sekedar penutup kepala saja. Dari sini juga disimpulkan, bahwa wanita muslimah jika sudah menginjak dewasa tidak diperbolehkan memperlihatkan auratnya, selain kepada 13 kelompok orang sebagaimana tersebut dalam surat an-Nur 24 31. Sedang syarat-syarat jilbab yang benar di antaranya adalah tidak tipis/transparan, tidak ketat sehingga nampak lelukan tubuhnya, dan tidak kecil sehingga bagian dada kemungkinan nampak dan tidak tertutupi. Hukum Wanita Memakai Celana Mengenai hukum memakai celana bagi wanita, kami tidak menemukan teks yang melarang perempuan memakai celana. Dalam persoalan keduniaan atau muamalah, hukum asal segala sesuatu adalah mubah, selama tidak bertentangan dengan syariah al-Quran dan as-Sunnah. Kaidah ushul fiqh mengatakan الأَصْلُ فِي اْلمُعَامَلاتِ الإِبَاحَةُ، بِحَيْثُ لاَ تُخَالِفُ اْلمُعَامَلَةِ نَصًّا أَوْ قَاعِدَةً كُلِّيَّة Artinya “Asal hukum dalam muamalah adalah boleh, selama muamalah tersebut tidak menyalahi nash atau kaidah umum.” Maksudnya adalah, bahwa dalam hal yang tidak berhubungan dengan ibadah, semuanya dibolehkan. Yang tidak dibolehkan adalah yang ada nash pelarangannya secara jelas atau yang menyalahi aturan syariah secara umum. Sebagai contoh, memeras anggur pada asalnya adalah boleh, asalkan tidak untuk dijadikan khamr. Begitu juga dengan memakai celana, asalkan tidak menyalahi aturan menutup aurat yang sudah kami sebutkan di atas, seperti tidak tipis, tidak transparan, tidak ketat, tidak menampakkan lekuk tubuh, maka hukumnya boleh. Sumber Fatwa Tarjih Muhammadiyah Tahun 2013 — Pakai jilbab tapi tidak menutupi dada, bagaimana hukumnya? Ini penjelasan informasi bahwa jilbab itu berasal dari kata jalbaba yang berarti memakai baju ulama berbeda pendapat mengenai arti jilbab. Sebagian ulama mengartikannya baju kurung, sedangkan ulama lainnya mengartikannya baju wanita yang longgar yang dapat menutupi kepala dan berpendapat bahwa jilbab ialah baju yang dapat menutupi seluruh badan. Ulama lainnya berpendapat bahwa jilbab ialah kerudung wanita yang dapat menutupi kepala, dada, punggung Ibnu Manzur, Lisân al-Arab, entri. jalaba.Adapun menurut Ibnu Abbas, jilbab ialah jubah yang dapat menutup badan dari atas hingga ke bawah al-Qasimiy, XIII 4908.Sementara menurut al-Qurtubiy, jilbab ialah baju yang dapat menutup seluruh badan al-Qurtubiy, VI 5325.Dua pengertianDari penjelasan tersebut, dapatlah ditarik kesimpulan bahwa jilbab mempunyai dua jilbab ialah kerudung yang dapat menutup kepala, dada dan punggung yang biasa dipakai oleh kaum jilbab ialah semacam baju kurung yang dapat menutup seluruh tubuh, yang biasa dipakai kaum kedua pengertian tersebut digabungkan, maka yang dimaksud dengan jilbab ialah pakaian wanita yang terdiri dari kerudung dan baju kurung yang dapat menutup seluruh pengertian lain, jilbab adalah pakaian perempuan muslimah yang menutupi aurat, yakni seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan, yang terdiri dari kerudung dan sejenis baju karena itu, perlu diluruskan pandangan kita selama ini di Indonesia yang cenderung mempersempit makna jilbab menjadi hanya sekedar penutup kepala sini juga disimpulkan bahwa wanita muslimah jika sudah menginjak dewasa tidak diperbolehkan memperlihatkan auratnya, selain kepada 13 kelompok orang sebagaimana tersebut dalam surat an-Nur 24 ayat pakai jilbabSementara syarat-syarat jilbab yang benar di antaranya adalah tidak tipis/transparan, tidak ketat sehingga tampak lelukan tubuhnya, dan tidak kecil sehingga bagian dada kemungkinan tampak dan tidak sebab itu, jika ada instansi yang menyediakan seragam bagi perempuan berupa jilbab yang transparan dan tidak menutup dada, berarti telah memberlakukan hal yang belum sesuai dengan ketentuan di seorang perempuan yang bekerja di instansi tersebut, seyogyanya dapat memodifikasi jilbab atau kerudungnya sehingga tidak lagi tampak Tarjih Muhammadiyah menyarankan agar saudara atau orang yang bekerja di instansi tersebut dapat menyampaikan kepada pimpinan instansi tentang hukum atau cara menutup aurat yang benar berdasarkan pemahaman terhadap ayat-ayat Al-Qur’an dan hadis-hadis Nabi Muhammad FA Muhammadiyah IMEDIACYBER Jilbab berasal dari kata jalbaba yang berarti memakai baju kurung. Para ulama berbeda pendapat mengenai arti jilbab. Sebagian ulama mengartikannya baju kurung, sedangkan ulama lainnya mengartikannya baju wanita yang longgar yang dapat menutupi kepala dan dada. Al-Asy’ariy berpendapat bahwa jilbab ialah baju yang dapat menutupi seluruh badan. Ulama lainnya berpendapat, bahwa jilbab ialah kerudung wanita yang dapat menutupi kepala, dada, punggung Ibnu Manzur, Lisân al-Arab, entri. jalaba. Adapun menurut Ibnu Abbas, jilbab ialah jubah yang dapat menutup badan dari atas hingga ke bawah al-Qasimiy, XIII 4908. Sedangkan menurut al-Qurtubiy, jilbab ialah baju yang dapat menutup seluruh badan al-Qurtubiy, VI 5325. Dari penjelasan tersebut, dapatlah ditarik kesimpulan bahwa jilbab mempunyai dua pengertian pertama, jilbab ialah kerudung yang dapat menutup kepala, dada dan punggung yang biasa dipakai oleh kaum wanita; kedua, jilbab ialah semacam baju kurung yang dapat menutup seluruh tubuh, yang biasa dipakai kaum wanita. Jika kedua pengertian tersebut digabungkan, maka yang dimaksud dengan jilbab ialah pakaian wanita yang terdiri dari kerudung dan baju kurung yang dapat menutup seluruh auratnya, atau dengan pengertian lain, jilbab adalah pakaian perempuan muslimah yang menutupi aurat; yaitu seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan, yang terdiri dari kerudung dan sejenis baju kurung. Oleh karena itu perlu diluruskan pandangan kita selama ini di Indonesia, yang cenderung mempersempit makna jilbab menjadi hanya sekedar penutup kepala saja. Dari sini juga disimpulkan, bahwa wanita muslimah jika sudah menginjak dewasa tidak diperbolehkan memperlihatkan auratnya, selain kepada 13 kelompok orang sebagaimana tersebut dalam surat an-Nur 24 31. Sedang syarat-syarat jilbab yang benar di antaranya adalah tidak tipis/transparan, tidak ketat sehingga nampak lelukan tubuhnya, dan tidak kecil sehingga bagian dada kemungkinan nampak dan tidak tertutupi. Oleh sebab itu, jika ada instansi yang menyediakan seragam bagi perempuan berupa jilbab yang transparan dan tidak menutup dada, berarti telah memberlakukan hal yang belum sesuai dengan ketentuan di atas. Bagi seorang perempuan yang bekerja di instansi tersebut, seyogyanya dapat memodifikasi jilbab atau kerudungnya sehingga tidak lagi tampak transparan. Majelis Tarjih menyarankan agar saudara atau orang yang bekerja di instansi tersebut dapat menyampaikan kepada pimpinan instansi tentang hukum atau cara menutup aurat yang benar berdasarkan pemahaman terhadap ayat-ayat al-Qur’an dan hadis-hadis Nabi Muhammad saw. [Muhammadiyah/ary] Post Views 83 Related postsAa Gym Ini Dia Ciri Orang yang SombongUstadz Wijayanto Baiti JannatiAa Gym Di Setiap Cobaan Terdapat HikmahUstadz Wijayanto Rezeki Setiap Orang Tidak Akan TertukarAa Gym Jangan Takut dalam Menjalani Hidup IniAa Gym Jadilah Pribadi yang Sabar dan Tawakkal loading...Di dalam Al-Quran terdapat beberapa dalil yang berkenaan dengan kewajiban wanita berjilbab, dan hukum bagi wanita yang tidak berjilbab. Foto ilustrasi/ist Menutup aurat adalah salah satu kewajiban perempuan muslimah. Salah satu cara menutup aurat ini adalah dengan berjilbab atau berhijab. Berjilbab pun juga merupakan kewajiban perempuan setelah menikah dan menjaga pergaulan dalam masih banyak kaum perempuan yang belum mengetahui dalil-dalil tentang kewajiban berjilbab ini dan bagaimana pula hukumnya. Sebenarnya di dalam Al-Qur'an terdapat beberapa dalil yang berkenaan dengan kewajiban wanita berjilbab. Baca juga Inilah Faedah Syahwat dan Cara Mengendalikannya Berikut di antaranya 1. Dalam QS Al Ahzab 59يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّبِىُّ قُل لِّأَزْوَٰجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَآءِ ٱلْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِن جَلَٰبِيبِهِنَّ ۚ ذَٰلِكَ أَدْنَىٰٓ أَن يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ ۗ وَكَانَ ٱللَّهُ غَفُورًا رَّحِيمًا“Wahai Nabi, katakanlah kepada istri-istri, anak-anak perempuan dan istri-istri orang Mukmin, Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.’ Yang demikian itu supaya mereka mudah dikenali, oleh sebab itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha pengampun lagi Maha Penyayang.” QS Al Ahzab 59Ayat ini secara eksplisit menjelaskan bahwa wanita harus mengulurkan jilbab ke seluruh tubuh. Artinya adalah berkewajiban untuk menggunakan kain yang menutupi tubuh dan auratnya sehingga tidak terlihat.Baca juga Jika Perempuan Memilih Bekerja, Inilah Syarat-syaratnya Untuk itu, bagaimanapun seorang perempuan yang sudah baligh harus menutupi auratnya dan tubuhnya. Apalagi, hal ini ditambah dengan berbagai penelitian bahwa hampir seluruh tubuh wanita memiliki keindahan dan dapat menarik hasrat seksual bagi lawan Dalam QS Al A’raf 26يَٰبَنِىٓ ءَادَمَ قَدْ أَنزَلْنَا عَلَيْكُمْ لِبَاسًا يُوَٰرِى سَوْءَٰتِكُمْ وَرِيشًا ۖ وَلِبَاسُ ٱلتَّقْوَىٰ ذَٰلِكَ خَيْرٌ ۚ ذَٰلِكَ مِنْ ءَايَٰتِ ٱللَّهِ لَعَلَّهُمْ يَذَّكَّرُونَ"Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk indah untuk perhiasan. Dan pakaian taqwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat.” QS Al-A’raf 26Dalam ayat ini Allah memerintahkan manusia untuk menutup aurat. Perintah ini sudah diberikan sejak Nabi Adam Alaihissalam ada dan artinya memang secara fitrah manusia diperintahkan untuk melakukan hal tersebut sejak ia ada. Perintah menutup aurat bukan hanya pada saaat Nabi Muhammad melainkan saat Nabi terdahulu pun sudah melakukannya. Untuk itu,perempuan khususnya yang memiliki aurat yang harus dijaga oleh dirinya harus memahami dan mengerti akan perintah ayat ini. Baca juga BPIP Raih Opini WTP dari BPK 3. Dalam QS An Nur 31وَقُل لِّلْمُؤْمِنَٰتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَٰرِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا ۖ وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَىٰ جُيُوبِهِنَّ ۖ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا لِبُعُولَتِهِنَّ أَوْ ءَابَآئِهِنَّ أَوْ ءَابَآءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ أَبْنَآئِهِنَّ أَوْ أَبْنَآءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ إِخْوَٰنِهِنَّ أَوْ بَنِىٓ إِخْوَٰنِهِنَّ أَوْ بَنِىٓ أَخَوَٰتِهِنَّ أَوْ نِسَآئِهِنَّ أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَٰنُهُنَّ أَوِ ٱلتَّٰبِعِينَ غَيْرِ أُو۟لِى ٱلْإِرْبَةِ مِنَ ٱلرِّجَالِ أَوِ ٱلطِّفْلِ ٱلَّذِينَ لَمْ يَظْهَرُوا۟ عَلَىٰ عَوْرَٰتِ ٱلنِّسَآءِ ۖ وَلَا يَضْرِبْنَ بِأَرْجُلِهِنَّ لِيُعْلَمَ مَا يُخْفِينَ مِن زِينَتِهِنَّ ۚ وَتُوبُوٓا۟ إِلَى ٱللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَ ٱلْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ“Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang biasa nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau Saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak- budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan terhadap wanita atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, Hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.” QS An-Nur 31Baca juga Premium dan Pertalite Dihapus, Pemerintah Tetap Harus Subsidi BBM Ayat di atas menjelaskan bahwa terdapat 'Hukum Wanita Tidak Berjilbab'. Dimana, seorang wanita wajib untuk menahan pandangan dan kemaluannya. Mereka diperintahkan untuk menutup kaing kudung ke dada, yang hari ini adalah jilbab atau seorang wanita tentu saja adalah aurat, untuk itu perlu ditutup dan jangan sampai terlihat. Hal ini karena secara natural akan membuat menarik dan memancing lawan jenis untuk memiliki hasrat bagi yang tidak mampu mengendalikannya.Baca juga Update Uji Klinis Vaksin Sinovac-Bio Farma, BPOM 500 Relawan Telah Disuntik Demikian, dalil dan ayat Al-Qur'an di atas, wajib hukumnya perempuan untuk berjilbab dan dilarang perempuan untuk membuka auratnya kecuali pada orang-orang A'lam wid

hukum memakai jilbab tidak menutup dada