Biarlahkuubah diri sendiri Ku mulai dari diri sendiri Ku mulai dari yang paling kecil Tak kan pernah aku menunda-nunda Kan kumulai saat ini juga Beginilah harusnya diri kita Bila ingin bangsa ini berubah Jangan pernah saling salah-menyalah Lebih baik salahkan diri segera Pengirim : Triadi Nurcahyo 01/09/2004 ambil lirik 28399 klik Kini tiba giliranmu, isteriku," kata Umar bin Abdul Aziz suatu saat kepada isterinya. "Perbaikan dan reformasi Dinasti Bani Umayyah sudah kumulai dari diriku sendiri, Selanjutnya adalah giliranmu, Kemudian anak-anak, dan setelah itu kelua rga besar istana. Sekarang kembalikan seluruh harta dan perhiasanmmu ke kas Negara." Janganmembohongi diri sendiri Johnson! Kembalilah kemimpimu dulu, dimana kamu ingin menjadi diri sendiri! tak mampu kumelihat mata ini lagi. Ingin kumulai lagi dari awal perjalan hidupku ini, namun tak tahu harus dari mana, adakah yang kan membantuku? bahkan tak sekalipun memandangku. Yang terakhir jelas dia sudah punya pendamping, gak Capodi fret 3 [Intro] G D Em C G D Ingin diriku menjadi seperti mereka Em C agar aku berharga.. bisa berbangga.. G D dulu ku sangka ku kan dapatkan semuanya Em C kiranya aku salah.. ternyata salah.. [Chorus] G D bukan, kau tak perlu harta Em untuk jadi sempurna C permata indah.. hanya di dalam jiwa G D bukan, bukan karena harta Em kau kan jadi Dengarkanlahlagu yang ada di hatiku ini A melody I start but can't complete Melodi yang kumulai namun tak bisa kuselesaikan Listen to the sound from deep within Dengarkanlah suara dari lubuk hatiku It's only beginning to find release Yang kini mulai menemukan kebebasan Oh, the time has come for my dreams to be heard Oh, kini waktunya mimpiku Kumulaidari diri sendiri, hidup jujur dengan hikmat Tuhanku. Tekadku Tuhan: mengikut-Mu selama hidupku, berpegang teguh kepada iman dan percayaku. Akan kumulai dari diriku melakukan sikap yang benar. Biarpun kecil dan sederhana, Tuhan dapat membuat jadi besar. Bait 2 Kumulai dari keluargaku menjadi pelaku firman-Mu. edOKPMV. album Simplified info_outline Major & minor chords only visibility 123 album Advanced info_outline Includes 6,7,aug,hdim7 chords visibility 123 album Bass info_outline Advance chords for bass visibility 123 album Edited info_outline All Edited versions visibility 123 album Chords Notes info_outline Notes in chords visibility 123 album Simple Notes info_outline Rhythm of the song visibility 123 album Bass Notes info_outline Sheet music of bass visibility 123 album Music Notes info_outline Sequence of instrument notes visibility 123 close aspect_ratio arrow_drop_down Show all diagrams layers Edit Lyrics cloud_done Save cancel Cancel Edit delete_forever Delete this Version 3/4Time Signature arrow_back0SHIFT arrow_forward BPM doneclose NCNNNNNNNFNNNANNCNNNNNNNNFNNNGNNCNNNNNNNNFNNNANNEmDmNNNNNNNGNNNNNNNCNNNNNNNFNNNANNNNDmNNGNNNCNNNNNNNAmNNNEmNNNFNNCNNNNNNNNNNEmNAmNNNEmNNNNFNANNCNGNNNNNNNCNNNNNNNNFNNNGNNNDmNNNNNGNNNNNNNNCmNNNNNNNFNNNNNGNDmNNNGNNNCNNNNNEmNAmNNNEmNNNANCNNNNNNNNNEmNNNAmNNNEmNNNANNNNNNGNNNNNNNNCNNNNNNNFNNNGNNNNNDmNNNNNGNNNNNNNCNNNNNNNFNNNGNNNDmNNNGNNNCNNNNNNBmAmNNNEmNNNNGNNCNNNNNNNNNBmNAmNNNEmNNNNFNNNNCGNNNNNNNNCNNNNNNNFNNNGNNNDmNNNNNNGNNNNNNNNCNNNNNNFNNNNNGNNNNNNNNNNCNNNNNNNFNNNNCNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNN Private lock Publiclanguage file_download PDF & Tabs music_note Download Midi clear ChordU Learn Any Instrument ChordU has always been about simplicity and ease of access. We are constantly improving our accuracy through research and development. We hope you have a wonderful experience with us. Hello Again !! Please login to your ChordU account. mail Login with Email Forgot Password? Don't have an account? Sign Up trending_flat clearsecurity Forgot Password No worries, enter your registered email to reset your password keyboard_backspace Back to Login Kala itu, aku sedang mendengarkan sebuah lagu dari kolaborasi RAN dengan Hindia yang berjudul “Si Lemah”. Lagu itu baru saja dirilis tanggal 21 April, di mana pada hari itu bertepatan dengan Hari Kartini. Lirik yang dituangkan oleh Laleimanino dan Baskara Putra ini mengajak para pendengar lagu itu untuk menjadi diri sendiri meskipun di dalam dirinya terdapat perbedaan yang dianggap aneh oleh hampir seluruh lapisan masyarakat, sehingga membuat dirinya merasa tidak percaya diri akan dirinya sendiri dan mulai menjadi orang lain agar bisa diterima oleh tatanan masyarakat. Penggalan-penggalan lirik dari lagu “Si Lemah” ini membuat diriku menjadi lebih bersyukur atas apa yang ada dalam diriku sendiri, walaupun aku memiliki perbedaan yang dianggap aneh dan hina oleh sebagian masyarakat. Lagu itu juga mengajarkan aku untuk tidak membenci diri sendiri atas perbedaan yang aku punyai karena aku adalah orang yang berarti bagi sesama. Seperti yang ada pada lirik lagu itu “Apa pun yang kau idap atau menghantui,Bukan halanganmu untuk kalahkan hari.”Dahulu, aku adalah salah satu korban bully yang dilakukan oleh sebagian sebayaku karena aku tidak “maskulin” layaknya mereka. Mereka menganggap bahwa laki-laki yang tidak menyukai olahraga, suka menangis, suka bermimpi, dan hal-hal yang berada di luar budaya patriarki adalah laki-laki yang lemah, bahkan dianggap bukan laki-laki. Aku pun tidak menyukai akan hal-hal tersebut karena menurutku hal tersebut tidaklah benar, tetapi aku seringkali mendapat hujatan dan opresi, seperti “Dasar b*nc*ng!”, “Idih lu kayak cewek, lemah”, “Woi l*k*ng! Klemar-klemer dah lu jadi cowo!” Umpatan tersebut membuat aku depresi, trauma, bahkan memiliki niat untuk menyudahi hidupku yang berharga di mata Tuhan ini. Lalu agar aku dapat diterima oleh semua orang, aku pun mulai mengikuti budaya patriarki yang diyakini oleh sekitarku. Aku mulai merendahkan hal-hal yang dianggap “feminin”, mencoba berpikiran dewasa seperti anggapan mereka, bahkan rela merusak diri sendiri agar dianggap keren dan “macho”. Iya, aku memang diterima oleh orang-orang tersebut, namun lama kelamaan aku merasa aku telah membohongi diriku sendiri, bahkan aku merasa aku telah menjadi orang lain dan merusak citra diriku sendiri sebagai anak laki-laki yang diberkati oleh Allah. Aku pun tersadar dan mulai mencoba untuk lepas dari budaya patriarki’ yang menurutku toksik. Aku mulai menjadi diriku sendiri yang apa adanya, menjadi terang bagi sesama, dan juga selalu memuliakan nama Tuhan dengan tulus hati tanpa memandang apa yang ada dalam diriku ini.**"Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku. Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya." Mazmur 139 13-14Daud di dalam doanya kepada Allah menyadari dan mengungkapkan rasa syukurnya atas kejadian-kejadian ajaib dan dahsyat yang dialami oleh Daud sendiri, sebab Tuhanlah yang membentuk buah pinggangnya dan menenunnya dalam kandungan ibunya. Doa Daud kepada Allah ini menyadarkan kita sebagai umat manusia bahwa Tuhan terlibat secara aktif dalam pembentukan diri kita sejak dalam bentuk embrio sampai kita kembali lagi ke Rumah-Nya. Tuhan memiliki kreativitas yang sangatlah indah dalam diri kita. “Sungguh, seperti tanah liat di tangan tukang periuk, demikianlah kamu di tangan-Ku, hai kaum Israel!” Yeremia 18 6b. Tukang periuk adalah seseorang dengan bekerja membuat bejana dari tanah liat. Bejana akan terlihat bernilai dan bagus jika bejana itu dibentuk dengan baik oleh tukang periuk tersebut. Namun, pembentukan bejana itu membutuhkan banyak proses agar menghasilkan bejana dengan kualitas yang baik, tidak instan layaknya makanan cepat saji. Jika bejana itu rusak, maka si tukang periuk akan memperbaikinya, menurut apa yang dia anggap baik. Demikian juga Tuhan membentuk hidup kita sesuai dengan kehendak-Nya yang baik. Tidaklah gampang bagi kita untuk dapat berproses menjadi lebih baik ke depannya, namun Tuhan tidaklah tinggal diam jika kita dalam keadaan rusak’, pasti Dia akan memperbaiki diri kita yang semula rusak menjadi berfungsi dan bernilai asal kita mau dibentuk pada dasarnya semua manusia masing-masing mempunyai keunikan dan perbedaan, tetapi bukan berarti dengan menjadi berbeda, kita sebagai manusia bisa semena-mena dan menjadikan perbedaan yang kita punya itu sebagai privilege untuk dapat berbuat sesuka hati kita. Selalu mengasihi semua orang, berhikmat sesuai dengan hikmat Tuhan, dan tidak jatuh ke dalam lubang dosa yang menghasilkan maut. Jika ada orang yang berbeda dan unik dari kita, janganlah kita tindas, melainkan selalu memiliki kasih yang murah hati kepada mereka yang berbeda dari kita.“Menjadi berbeda dan unik itu tidaklah salah, tetapi dapat membuat semua orang dapat saling mengasihi antara satu dengan yang lain, juga dapat membuat dia bertumbuh dalam iman kepada-Nya, Tuhan Sang Pencipta yang kreatif.” Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Setiap kali mendengar lagu rohani Kumulai Dari Diri Sendiri, perasaan saya seperti terombang-ambing. Ada teguran besar dalam lirik lagu itu yang seperti mengingatkan untuk memulai segala sesuatu yang baik dari diri kutip potongan liriknya di siniKumulai dari diri sendiri Untuk melakukan yang terbaik Kumulai dari diri sendiriHidup jujur dengan nikmat Tuhanku..Ya, memulai dari diri sendiri untuk melakukan yang terbaik, yang positif dalam kehidupan sehari-hari. Sebuah pesan yang sangat sederhana, meski pun dalam prakteknya luar biasa berat, karena kita lebih sering menilai orang lain dibandingkan memeriksa diri positif yang bisa dimulai dari diri sendiri tidak perlu terlalu hebat, yang bisa mendatangkan kekaguman orang lain, pujian bahkan hadiah. Banyak hal sederhana yang bisa dilakukan, baik di dalam rumah maupun di luar, yang pada gilirannya akan berdampak luar biasa bagi kehidupan, memberi energi baik bagi kehidupan. Sekarang sudah menjadi kebiasaan yang melekat hampir di setiap orang, terutama masyarakat modern, yang tidak pernah jauh dari gadget. Mulai bangun tidur hingga menjelang tidur, menggunakan gadget seperti menjadi kewajiban yang tidak bisa ditinggalkan. Tanpa gadget seolah kehidupan hampa. Gadget harus stanby setiap saat, jangan sampai lowbat dan kehabisan paket data. Itu jauh lebih memusingkan ketimbang tidak ada kopi atau sarapan orang menggunakannya untuk hal positif, tetapi tidak sedikit berbuat hal negatif dengan gadgetnya. Misalnya membuat status atau memposting hal-hal yang menyinggung / merugikan orang lain dengan menyebar hoaks, memberi contracomment terhadap status atau komentar orang itu jelas kontaproduktif, tidak memberi energi baik bagi kehidupan dan bisa merugikan diri sendiri. Selain itu penyebaran hoaks dan komentar-komentar negatif hanya membuang-buang energi, baik energi yang diri sendiri maupun energi yang kita gunakan listrik, paket data, dan waktu yang terbuang percuma. Apalagi jika pada gilirannya akan merugikan diri sendiri karena kehilangan teman atau tersangkut UU ITTE. 1 2 3 Lihat Humaniora Selengkapnya Rasi itu, aku semenjana mendengarkan sebuah lagu dari kolaborasi RAN dengan Hindia yang berjudul “Si Letoi”. Lagu itu baru sekadar dirilis copot 21 April, di mana pada waktu itu bersama-sama dengan Hari Kartini. Lirik yang dituangkan maka dari itu Laleimanino dan Baskara Putra ini mengajak sidang pendengar lagu itu kerjakan menjadi diri seorang meskipun di privat dirinya terdapat perbedaan yang dianggap aneh oleh hampir seluruh lapisan mahajana, sehingga membuat dirinya merasa enggak percaya diri akan dirinya sendiri dan tiba menjadi orang lain hendaknya bisa dikabulkan maka dari itu tatanan masyarakat. Penggalan-bagian lirik dari lagu “Si Langlai” ini membentuk diriku menjadi lebih berterima kasih atas apa yang ada dalam diriku seorang, walaupun aku mempunyai perbedaan yang dianggap aneh dan hina oleh sebagian masyarakat. Lagu itu sekali lagi mengajarkan aku kerjakan tak membenci diri sendiri atas perbedaan yang aku punyai karena aku yaitu orang nan berarti bagi sesama. Seperti yang terserah plong lirik lagu itu “Apa pun yang kau idap atau menghantui, Bukan halanganmu kerjakan kalahkan perian.” Adv amat, aku adalah riuk satu bulan-bulanan bully yang dilakukan oleh sebagian sebayaku karena aku tidak “maskulin” layaknya mereka. Mereka menganggap bahwa junjungan-junjungan yang tidak menyukai olahraga, senang menangis, suka bermimpi, dan hal-hal yang berada di luar budaya patriarki adalah laki-junjungan yang lemah, bahkan dianggap bukan laki-suami. Aku pun lain menyukai akan hal-peristiwa tersebut karena menurutku hal tersebut tidaklah benar, tetapi aku seringkali mendapat hujatan dan opresi, seperti “Dasar b*nc*ng!”, “Idih lu kayak cewek, loyo”, “Woi l*k*ng! Klemar-klemer dah lu jadi cowo!”Umpatan tersebut mewujudkan aku depresi, trauma, bahkan memiliki niat untuk menyudahi hidupku nan berharga di mata Tuhan ini. Lalu agar aku boleh dituruti makanya semua khalayak, aku pun mulai mengikuti budaya patriarki yang diyakini maka itu sekitarku. Aku mulai merendahkan hal-hal yang dianggap “feminin”, mencoba berpikiran dewasa seperti anggapan mereka, malar-malar rela subversif diri sendiri agar dianggap keren dan “macho”. Iya, aku memang diterima oleh orang-bani adam tersebut, sekadar lama kelamaan aku merasa aku mutakadim menghelah diriku sendiri, bahkan aku merasa aku sudah lalu menjadi orang lain dan merusak citra diriku koteng sebagai anak pria nan diberkati oleh Sang pencipta. Aku lagi tersadar dan mulai mencoba kerjakan lepas dari budaya patriarki’ yang menurutku toksik. Aku berangkat menjadi diriku sendiri yang apa adanya, menjadi kirana bagi sesama, dan pula selalu memuliakan keunggulan Almalik dengan tulus lever tanpa memandang barang apa nan suka-suka dalam diriku ini. ** “Sebab Engkaulah nan membentuk biji zakar pinggangku, menenun aku n domestik kandungan ibuku. Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat, dan jiwaku sopan-moralistis menyadarinya.” Mazmur 139 13-14 Daud di dalam doanya kepada Allah menyadari dan mengungkapkan rasa syukurnya atas kejadian-kejadian ajaib dan dahsyat yang dialami makanya Daud sendiri, sebab Tuhanlah yang membuat buah pinggangnya dan menenunnya n domestik alat pencernaan ibunya. Takbir Daud kepada Allah ini menjagakan kita sebagai umat basyar bahwa Sang pencipta terlibat secara aktif dalam pembentukan diri kita sejak dalam rencana embrio sampai kita kembali sekali lagi ke Rumah-Nya. Allah memiliki daya kreasi yang sangatlah indah privat diri kita. “Sungguh, sama dengan kapling liatdi tangan ahli periuk, demikianlah engkau di tangan-Ku,hai kaum Israel!” Yeremia 18 6b.Tukang periuk adalah seseorang dengan bekerja membentuk bejana dari tanah pekat. Bejana akan terlihat bernilai dan bagus jika bejana itu dibentuk dengan baik maka itu tukang perendangan tersebut. Namun, pembentukan bejana itu membutuhkan banyak proses agar menghasilkan bejana dengan kualitas yang baik, enggak instan layaknya makanan cepat saji. Sekiranya bejana itu rusak, maka si tukang perendangan akan memperbaikinya, menurut segala apa yang dia anggap baik. Demikian juga Sang pencipta membentuk hidup kita sesuai dengan kehendak-Nya yang baik. Tidaklah gampang bagi kita bikin dapat berproses menjadi lebih baik ke depannya, namun Almalik tidaklah adv amat diam jikalau kita kerumahtanggaan keadaan rusak’, tentu Dia akan memperbaiki diri kita yang semula rusak menjadi berfungsi dan bernilai asal kita ingin dibentuk olehNya. Jadi, pada dasarnya semua manusia per mempunyai keunikan dan perbedaan, semata-mata lain bermanfaat dengan menjadi berbeda, kita sebagai sosok dapat semena-mena dan menjadikan perbedaan yang kita punya itu sebagai privilege cak bagi boleh berbuat sesuka hati kita. Selalu mengasihi semua orang, berhikmat sesuai dengan hikmat Almalik, dan tidak turun ke dalam lubang dosa nan menghasilkan maut. Sekiranya ada cucu adam yang berbeda dan unik dari kita,janganlah kita tindas, melainkan selalu memiliki belas kasih nan murah hati kepada mereka yang berbeda dari kita. “Menjadi berbeda dan individual itu tidaklah keseleo, tetapi dapat membuat semua cucu adam dapat saling mengasihi antara satu dengan yang lain, lagi boleh membuat dia bertumbuh dalam iman kepada-Nya, Yang mahakuasa Allah yang berlambak.” 100% found this document useful 2 votes381 views2 pagesDescriptionLagu pemuda gereja yang sangat persuasifOriginal TitleKumulai dari diri sendiriCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsPDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?100% found this document useful 2 votes381 views2 pagesKumulai Dari Diri SendiriOriginal TitleKumulai dari diri sendiriJump to Page You are on page 1of 2 You're Reading a Free Preview Page 2 is not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.

lirik kumulai dari diri sendiri